Senin, 04 November 2013

Pantai Indrayanti dan Pantai Baron


Jalan jalan kali ini ke pantai di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta

Di Kabupaten Gunung Kidul ada beberapa pantai indah yang letaknya berdekatan satu sama lain.
Namun yang paling favorit dan sering dikunjungi wisatawan yaitu Pantai Baron dan Pantai Indrayanti.
Untuk bermain air/ombak kedua pantai ini relatif aman asal tidak berenang agak jauh ke lautnya, dan pantainya cukup bersih.
Pada waktu-waktu tertentu kedua pantai ini sangat ramai dikunjungi wisatawan terutama pada masa liburan sekolah.
Apabila ingin menikmati bermain dengan santai dan sepuasnya di pantai ini, cari waktu yang tidak begitu banyak pengunjung, sehingga dapat leluasa bermain pasir di pantai.

Pantai Baron

Pantai Baron sangai landai jadi sangat enak untuk bermain. Di pantai ini juga tempat mendaratnya perahu nelayan sehabis mencari ikan. Jadi di Pantai Baron dapat membeli oleh-oleh beraneka jenis ikan hasil tangkapan nelayan.

Bermain pasir Pantai Baron



                                                                              

 



Pantai Indrayanti

Pantai Indrayanti letaknya di sebelah timur Pantai Baron kira-kira 7 km.
Disamping dapat bermain air, pengunjung dapat mencari ikan kecil yang bersembunyi di sela-sela batu karang. Namun hal ini dapat dilakukan apabila air laut mulai surut atau waktu agak siang menjelang sore.
Bila mau dari Pantai Indrayanti dapat berjalan-jalan ke arah Barat sampai tembus Pantai Sundak.
Atau melihat pantai dari atas bukit yang terletak di sebelah timur.

Pantai Indrayanti dari atas bukit sangat indah..





Pada masa liburan Pantai Indrayanti dipenuhi pengunjung






Asyiknya bermain air dan pasir juga mencari ikan di sela-sela karang





Ayo buat yang belum pernah ke Pantai Baron dan Pantai Indrayanti, buktikan sendiri keindahan keduanya dengan datang mengunjungi pantai tersebut.

Salam
4 November 2013







Kamis, 12 September 2013

Akhir tahun di Telaga Sarangan

Cerita Jalan-jalan kali ini kami sekeluarga mengunjungi Telaga Sarangan tepat di akhir tahun 2012.
Pernah mendengar Telaga Sarangan.....

Telaga Sarangan terletak di Kabupaten Magetan, Propinsi Jawa Timur, dan sekalian dalam perjalanan ini kami ingin mencoba naik kereta Madiun Jaya Expres.
Saya mulai cerita jalan-jalan ke Sarangan ini..........

Hari ke-1, Minggu 30 Desember 2012 

Pagi-pagi benar kami berangkat dari rumah, karena jadwal kereta Madiun Jaya Express yang ada di internet jam 9 pagi agar kami tidak terlambat. Kamipun sudah tiba di Stasiun Purwosari, Solo Jam 7 pagi, setelah melihat jadwal yang tertempel di dinding stasiun ech.............ternyata jadwal kereta Madiun Jaya Express dari Stasiun Purwosari sudah berubah menjadi jam 11.30.
Yach... harus nunggu lebih lama lagi........

Setelah nunggu lama sambil melihat-lihat kereta yang bergantian datang dan pergi dari Stasiun Purwosari, akhirnya kereta Madiun Jaya Express datang juga. Kamipun naik dan mencari tempat duduk yang kebetulan dapat tempat duduk yang berhadap-hadapan. Setelah ketemu tempat duduk yang kami cari, kamipun mulai menikmati perjalanan dengan Madiun Jaya Express menuju Stasiun Madiun.
Enak juga naik kereta Madiun Jaya Express, tempat duduknya empuk, keretanya ber AC dan bersih. Kalaupun ada yang berdiri karena tidak dapat tempat duduk, tidak banyak tapi masih terlihat tertib.




Selama di perjalanan pemandangan di kiri-kanan sangat indah, dan memasuki perbatasan Jateng-Jatim tepatnya di daerah Karanganyar, di sebelah Selatan tampak Gunung Lawu kelihatan tinggi menjulang.

Asyik menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan tak terasa aku tertidur.... dan kami terbangun ketika kereta memasuki wilayah Kabupaten Madiun.
Tiba di Stasiun Madiun jam menunjukkan pukul 14.00.





Sebelum melanjutkan ke Sarangan, kami istirahat dulu, sholat, dan kemudian makan di warung di depan Stasiun sambil mencari mobil yang mau mengantarkan kami ke Telaga Sarangan.
Setelah tawar menawar harga, akhirnya disepakati dan kamipun diantar ke Telaga Sarangan.

Perjalanan naik mobil ke Telaga Sarangan lebih asyik lagi, jalan menanjak dan berkelak kelok, namun juga bikin jantung deg-degan takutnya mobil tidak kuat menanjak semantara di kiri kanan jalan jurang.  Tampak pemandangan sangat menarik, semakin lama mendekati Telaga Sarangan udara makin berkabut dan pemandangan tidak terlalu jelas.
Dari kejauhan samar-samar karena terhalang kabut Telaga Sarangan sudah kelihatan, dan akhirnya sekitar jam 16.30 kami sudah tiba di Telaga Sarangan.

Sambil istirahat sebentar di warung makan, kami mencari Hotel yang masih ada kamar kosongnya. Pada akhir tahun seperti ini Telaga Sarangan banyak dikunjungi wisatawan yang menginap di situ. Sehingga banyak Hotel atau penginapan yang sudah penuh, kalaupun masih ada kamar kosong harga sewanya sudah dinaikkan tinggi sekali sampai 3x .
Setelah beberapa saat mencari penginapan, akhirnya kami mandapatkan rumah yang disewakan dengan fasilisitas seperti hotel ada kursi tamu, TV, Fan dan air panasnya, dan tentunya harga lebih murah dibandingkan hotel.    

Malan ini tidak ada kegiatan keluar karena capek perjalanan seharian, lagipula makin malam udara makin tambah dingin.
Akhirnya kami menikmati tidur malam kami..........
  



Hari ke-2, Senin 31 Desember 2012

Pagi-pagi benar kami sudah bangun, mandi dan siap untuk jalan-jalan di sekitar Telaga Sarangan.
Setelah sampai di tepi Telaga yang pertama ingin kami lakukan yaitu naik kuda, karena dari kemarin adik pingin naik kuda.
Ongkos naik kuda mengelilingi Telaga Rp 40.000, dan saya naik kuda berdua dengan adik.






Naik kuda mengelilingi Telaga ditempuh sekitar 45 menit. Kuda saya kendalikan sendiri, sementara pemilik kuda lari-lari kecil mengikuti kami dari belakang. Kalau pas kuda agak kencang jalannya, kami jadi ketakutan langsung pemilik kuda memperlambat jalan kudanya.
Setelah sekian menit naik kuda, akhirnya sampai sudah di tempat semula kami naik tadi dan kami turun. Kalau mau muter lagi maka harus bayar lagi Rp 40.000.



Setelah naik kuda kami sekeluarga naik perahu motor, naik perahu ini ongkosnya juga Rp 40.000 tapi dapat menampung kami sekeluarga, kami bertiga, ibu dan bapak, tak lupa sopir perahunya.






Dengan jalan agak lambat, perahu yang kami tumpangi berjalan mengitari Telaga Sarangan. Dari atas perahu tampak hotel, penginapan di sekitar telaga terlihat indah.
Sayang pas kami naik perahu kabut turun, sehingga tidak semua pemandangan di sekitar telaga dapat kami nikmati.






Alhamdulillah naik perahu mengelilingi telaga berjalan lancar, dan kabut mulai menghilang lagi tidak sampai turun hujan, sehingga tidak sampai turun hujan yang dapat mengganggu acara jalan-jalan.

Setelah acara naik perahu, kami mengelilingi telaga dengan berjalan kaki. Walaupun kalau dibayangkan sangat jauh, tetapi karena jalan kaki dilakukan bersama-sama dengan orang lain juga, rasa capek, jauh tadi tidak terasa.

Di sekitar Telaga Sarangan banyak dijajakan makanan khas yaitu Sate Kelinci. Kebetulan perut sudah terasa lapar, sambil istirahat sebentar mampir ke lesehan yang menyediakan sate kelinci tersebut.

Sambil menikmati hidangan sate kelinci, kami lihat monyet-monyet naik turun pohon minta makan kepada pengunjung yang lewat.







Sehabis makan, lanjut jalan-jalan lagi mengitari telaga, sampai di dekat taman bermain anak terdapat pintu masuk air terjun Tirto Sari . Pingin rasanya melihat air terjun tersebut, dan awalnya sempat ragu-ragu karena letaknya masih jauh sekitar 3 km dari pintu masuk tersebut dan harus pakai ojek.
Setelah dipikir-pikir mumpung sampai di sini, maka diputuskan melihat air terjun Tirto Sari.

Menuju ke sana pertama naik ojek dulu Rp 10.000 per motor, karena kami berlima maka menyewa ojek dua buah. Naik ojek ini hanya sampai kampung terdekat sekitar 1,5 km dari pintu masuk tersebut. Dan sisanya hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Mulailah perjalanan menuju air terjun Tirto Sari dengan berjalan kaki. Awalnya perjalanan ini menyenangkan, dengan menyusuri saluran air sehingga tidak terasa berat naik turunnya jalan. Disebelah kiri dan kanan jalan ini pemandangan sangat mengasyikkan. Terlihat sepanjang perjalanan tampak terasering yang ditanami sayuran








Namun sayang sampai tengah perjalanan hujan turun, awalnya hanya gerimis dan kami tetap nekat berjalan, sampai akhirnya hujan deras tidak mungkin diteruskan. Kebetulan ada warung makanan, numpang sebentar sampai hujan reda.
Ternyata di warung tersebut juga menjual mantel plastik ...yach cukup untuk menutup badan dari air hujan kami membeli 3 buah untuk saya, adikku hasna dan ibu, sedangkan adikku yang kecil digendong Bapak dengan memakai payung besar. Karena hujan tidak reda dan hari mulai beranjak sore, di tengah hujan yang masih cukup deras kami tetap melanjutkan perjalanan menuju air terjun. Banyak juga yang tidak pakai mantel hujan-hujanan melanjutkan perjalanan.
Lambat kami berjalan ditengah hujan dan jalan sudah mulai menanjak, tak lama terdengan suara air deras sekali artinya sebentar lagi sampai di air terjun Tirto Sari.
Benar tidak sampai 15 menit kami berjalan dari warung tersebut, sampailah kami di tempat tujuan.


Sampai di sana masih hujan turun, sambil menunggu hujan agak reda, kami mampir di warung yang ada di sekitar air terjun.
Di warung tersebut dijajakan gorengan, sate, makan kecil, dan minuman hangat cukup untuk melepas lelah sebentar.




 
                                                                                                                                                                                              
 

                                                                                             



Setelah berfoto ria, kami bergegas turun nanti takutnya turun hujan lagi.
Jalan yang dilalui sama pas naik tadi, tapi karena banyak turunnya sehingga tidak terasa sudah sampai di tempat pangkalan ojek.
Perjalanan dilanjutkan dengan naik ojek sampai pasar di tepi telaga.
Karena waktu sudah sore kami bergegas ke penginapan, untuk bersih-bersih badan dan istirahat menunggu waktu tengah malam ada acara pesta kembang api tahun baru 2013 disekitar telaga.

Waktu bertambah malam, akhirnya mulai jam 23.00 kembang api sudah mulai dinyalakan. Satu satu bergantian dinyalakan. Dari masing-masing hotel/penginapan tidak mau kalah bergantian menyalakan kembang api, sehingga terlihat indah sekali di langit Telaga Sarangan. Sampai mendekati jam 00 kembang api makin banyak dinyakalan dan langit Telaga Sarangan makin indah.

Hanya sayang dokumentasi kami pas acara pesta kembang api tersebut tidak bagus sehingga tidak kami tampilkan disini.




Waktu terus berjalan, sampai lepas jam 01. Suasana makin sepi, dan kami istirahat.


Hari ke-3, Selasa 1 Januari 2013

Pagi-pagi kami sudah siap melanjutkan acara terakhir di Sarangan.
Hari terakhir hanya diisi dengan belanja oleh-oleh makanan, bunga, kaos dan souvenir khas Sarangan.
Setelah semua acara, selesai jam 10.0 mulai kembali ke Madiun untuk menumpang kereta yang sama Madiun Jaya Express.
Perjalanan dari Sarangan ke Madiun lebih cepat, dan jam 12 kami sudah sampai di Stasiun Madiun.
Alhamdulillah, tempat duduk kereta Madiun Jaya Express yang akan ke Jogja masih ada.




Sambil menunggu kereta datang, kami isi dengan duduk-duduk melihat kereta yang datang-pergi silih berganti di Stasiun Madiun.



Akhirnya jam 14.15 kereta berangkat, selama perjalanan pulang hanya kami isi dengan tidur maklum capek.
Sampai Statiun Purwosari jam 17.15, setelah istirahat sebentar perjalanan dilanjut dengan naik taksi ke rumah.

Sampai rumah jam 18.30..................