Cerita Jalan-jalan kali ini kami sekeluarga mengunjungi Telaga Sarangan
tepat di akhir tahun 2012.
Pernah mendengar Telaga Sarangan.....
Telaga Sarangan terletak di Kabupaten Magetan, Propinsi Jawa Timur, dan
sekalian dalam perjalanan ini kami ingin mencoba naik kereta Madiun Jaya
Expres.
Pagi-pagi benar kami berangkat dari rumah, karena jadwal kereta Madiun
Jaya Express yang ada di internet jam 9 pagi agar kami tidak terlambat.
Kamipun sudah tiba di Stasiun Purwosari, Solo Jam 7 pagi, setelah
melihat jadwal yang tertempel di dinding stasiun ech.............ternyata jadwal
kereta Madiun Jaya Express dari Stasiun Purwosari sudah berubah menjadi
jam 11.30.
Yach... harus nunggu lebih lama lagi........
Setelah nunggu lama sambil melihat-lihat kereta yang bergantian datang
dan pergi dari Stasiun Purwosari, akhirnya kereta Madiun Jaya Express
datang juga.
Kamipun naik dan mencari tempat duduk yang kebetulan dapat tempat duduk
yang berhadap-hadapan. Setelah ketemu tempat duduk yang kami cari,
kamipun mulai menikmati perjalanan dengan Madiun Jaya Express menuju
Stasiun Madiun.
Enak juga naik kereta Madiun Jaya Express, tempat duduknya empuk,
keretanya ber AC dan bersih. Kalaupun ada yang berdiri karena tidak
dapat tempat duduk, tidak banyak tapi masih terlihat tertib.
Tiba
di Stasiun Madiun jam menunjukkan pukul 14.00.
Sebelum
melanjutkan ke Sarangan, kami istirahat dulu, sholat, dan kemudian makan di
warung di depan Stasiun sambil mencari mobil yang mau mengantarkan kami ke
Telaga Sarangan.
Setelah
tawar menawar harga, akhirnya disepakati dan kamipun diantar ke Telaga
Sarangan.
Perjalanan
naik mobil ke Telaga Sarangan lebih asyik lagi, jalan menanjak dan berkelak
kelok, namun juga bikin jantung deg-degan takutnya mobil tidak kuat menanjak semantara
di kiri kanan jalan jurang. Tampak
pemandangan sangat menarik, semakin lama mendekati Telaga Sarangan udara makin
berkabut dan pemandangan tidak terlalu jelas.
Dari
kejauhan samar-samar karena terhalang kabut Telaga Sarangan sudah kelihatan,
dan akhirnya sekitar jam 16.30 kami sudah tiba di Telaga Sarangan.
Sambil
istirahat sebentar di warung makan, kami mencari Hotel yang masih ada kamar
kosongnya. Pada akhir tahun seperti ini Telaga Sarangan banyak dikunjungi
wisatawan yang menginap di situ. Sehingga banyak Hotel atau penginapan yang
sudah penuh, kalaupun masih ada kamar kosong harga sewanya sudah dinaikkan
tinggi sekali sampai 3x .
Setelah
beberapa saat mencari penginapan, akhirnya kami mandapatkan rumah yang
disewakan dengan fasilisitas seperti hotel ada kursi tamu, TV, Fan dan air
panasnya, dan tentunya harga lebih murah dibandingkan hotel.
Malan
ini tidak ada kegiatan keluar karena capek perjalanan seharian, lagipula makin
malam udara makin tambah dingin.
Akhirnya
kami menikmati tidur malam kami..........
Hari ke-2, Senin 31
Desember 2012
Pagi-pagi
benar kami sudah bangun, mandi dan siap untuk jalan-jalan di sekitar Telaga
Sarangan.
Setelah
sampai di tepi Telaga yang pertama ingin kami lakukan yaitu naik kuda, karena
dari kemarin adik pingin naik kuda.
Ongkos
naik kuda mengelilingi Telaga Rp 40.000, dan saya naik kuda berdua dengan adik.
Naik
kuda mengelilingi Telaga ditempuh sekitar 45 menit. Kuda saya kendalikan
sendiri, sementara pemilik kuda lari-lari kecil mengikuti kami dari belakang.
Kalau pas kuda agak kencang jalannya, kami jadi ketakutan langsung pemilik kuda
memperlambat jalan kudanya.
Setelah
sekian menit naik kuda, akhirnya sampai sudah di tempat semula kami naik tadi
dan kami turun. Kalau mau muter lagi maka harus bayar lagi Rp 40.000.
Setelah
naik kuda kami sekeluarga naik perahu motor, naik perahu ini ongkosnya juga Rp
40.000 tapi dapat menampung kami sekeluarga, kami bertiga, ibu dan bapak, tak
lupa sopir perahunya.
Dengan
jalan agak lambat, perahu yang kami tumpangi berjalan mengitari Telaga
Sarangan. Dari atas perahu tampak hotel, penginapan di sekitar telaga terlihat
indah.
Sayang
pas kami naik perahu kabut turun, sehingga tidak semua pemandangan di sekitar
telaga dapat kami nikmati.
Alhamdulillah
naik perahu mengelilingi telaga berjalan lancar, dan kabut mulai menghilang
lagi tidak sampai turun hujan, sehingga tidak sampai turun hujan yang dapat
mengganggu acara jalan-jalan.
Setelah
acara naik perahu, kami mengelilingi telaga dengan berjalan kaki. Walaupun
kalau dibayangkan sangat jauh, tetapi karena jalan kaki dilakukan bersama-sama
dengan orang lain juga, rasa capek, jauh tadi tidak terasa.
Di
sekitar Telaga Sarangan banyak dijajakan makanan khas yaitu Sate Kelinci.
Kebetulan perut sudah terasa lapar, sambil istirahat sebentar mampir ke lesehan
yang menyediakan sate kelinci tersebut.
Sambil
menikmati hidangan sate kelinci, kami lihat monyet-monyet naik turun pohon
minta makan kepada pengunjung yang lewat.
Sehabis
makan, lanjut jalan-jalan lagi mengitari telaga, sampai di dekat taman bermain
anak terdapat pintu masuk air terjun Tirto Sari . Pingin rasanya melihat air
terjun tersebut, dan awalnya sempat ragu-ragu karena letaknya masih jauh
sekitar 3 km dari pintu masuk tersebut dan harus pakai ojek.
Setelah
dipikir-pikir mumpung sampai di sini, maka diputuskan melihat air terjun Tirto
Sari.
Menuju
ke sana pertama naik ojek dulu Rp 10.000 per motor, karena kami berlima maka
menyewa ojek dua buah. Naik ojek ini hanya sampai kampung terdekat sekitar 1,5
km dari pintu masuk tersebut. Dan sisanya hanya dapat ditempuh dengan berjalan
kaki.
Mulailah
perjalanan menuju air terjun Tirto Sari dengan berjalan kaki. Awalnya
perjalanan ini menyenangkan, dengan menyusuri saluran air sehingga tidak terasa
berat naik turunnya jalan. Disebelah kiri dan kanan jalan ini pemandangan
sangat mengasyikkan. Terlihat sepanjang perjalanan tampak terasering yang
ditanami sayuran
Namun
sayang sampai tengah perjalanan hujan turun, awalnya hanya gerimis dan kami
tetap nekat berjalan, sampai akhirnya hujan deras tidak mungkin diteruskan.
Kebetulan ada warung makanan, numpang sebentar sampai hujan reda.
Ternyata
di warung tersebut juga menjual mantel plastik ...yach cukup untuk menutup
badan dari air hujan kami membeli 3 buah untuk saya, adikku hasna dan ibu,
sedangkan adikku yang kecil digendong Bapak dengan memakai payung besar. Karena
hujan tidak reda dan hari mulai beranjak sore, di tengah hujan yang masih cukup
deras kami tetap melanjutkan perjalanan menuju air terjun. Banyak juga yang
tidak pakai mantel hujan-hujanan melanjutkan perjalanan.
Lambat
kami berjalan ditengah hujan dan jalan sudah mulai menanjak, tak lama terdengan
suara air deras sekali artinya sebentar lagi sampai di air terjun Tirto Sari.
Benar
tidak sampai 15 menit kami berjalan dari warung tersebut, sampailah kami di
tempat tujuan.
Sampai
di sana masih hujan turun, sambil menunggu hujan agak reda, kami mampir di
warung yang ada di sekitar air terjun.
Di
warung tersebut dijajakan gorengan, sate, makan kecil, dan minuman hangat cukup
untuk melepas lelah sebentar.
Setelah
berfoto ria, kami bergegas turun nanti takutnya turun hujan lagi.
Jalan
yang dilalui sama pas naik tadi, tapi karena banyak turunnya sehingga tidak
terasa sudah sampai di tempat pangkalan ojek.
Perjalanan
dilanjutkan dengan naik ojek sampai pasar di tepi telaga.
Karena
waktu sudah sore kami bergegas ke penginapan, untuk bersih-bersih badan dan
istirahat menunggu waktu tengah malam ada acara pesta kembang api tahun baru
2013 disekitar telaga.
Waktu
bertambah malam, akhirnya mulai jam 23.00 kembang api sudah mulai dinyalakan.
Satu satu bergantian dinyalakan. Dari masing-masing hotel/penginapan tidak mau
kalah bergantian menyalakan kembang api, sehingga terlihat indah sekali di
langit Telaga Sarangan. Sampai mendekati jam 00 kembang api makin banyak dinyakalan
dan langit Telaga Sarangan makin indah.
Hanya
sayang dokumentasi kami pas acara pesta kembang api tersebut tidak bagus
sehingga tidak kami tampilkan disini.
Waktu
terus berjalan, sampai lepas jam 01. Suasana makin sepi, dan kami istirahat.
Hari ke-3, Selasa 1 Januari
2013
Pagi-pagi
kami sudah siap melanjutkan acara terakhir di Sarangan.
Hari
terakhir hanya diisi dengan belanja oleh-oleh makanan, bunga, kaos dan souvenir
khas Sarangan.
Setelah
semua acara, selesai jam 10.0 mulai kembali ke Madiun untuk menumpang kereta
yang sama Madiun Jaya Express.
Perjalanan
dari Sarangan ke Madiun lebih cepat, dan jam 12 kami sudah sampai di Stasiun
Madiun.
Alhamdulillah,
tempat duduk kereta Madiun Jaya Express yang akan ke Jogja masih ada.
Sambil
menunggu kereta datang, kami isi dengan duduk-duduk melihat kereta yang
datang-pergi silih berganti di Stasiun Madiun.
Akhirnya
jam 14.15 kereta berangkat, selama perjalanan pulang hanya kami isi dengan
tidur maklum capek.
Sampai
Statiun Purwosari jam 17.15, setelah istirahat sebentar perjalanan dilanjut
dengan naik taksi ke rumah.
Sampai
rumah jam 18.30..................